Suasana yang nyaman, menyambut
pagi hari ini. Pagi yang menyegarkan, pagi yang menggairahkan. Sinar Matahari
mulai menampakkan diri, menambah indah pagi ini. Sinar kemerahan menyeruak di
cakrawala, berpadu, berbaur dan menyatu dengan birunya langit. Pagi telah
merekah, bak pagi pertama kali, pertama kali menyinari bumi. Angin berhembus
sepoi-sepoi, menyapa bunga-bunga yang sedang mekar, membelai dedaunan yang
tumbuh disekitar rumah. Berhembus masuk ke rumah, merasuk kalbu. Burung-burung
berkicau, bersaut-sautan, terbang kesana, terbang kemari, hinggap di pohon Kurma,
berpindah lagi ke pohon Bambu, berkicau
riang, seolah-olah memberi tahu bahwa pagi ini adalah pagi yang penuh nikmat,
pagi yang penuh berkah. Ayo bergegaslah untuk berolah raga, ayo… jangan
sia-siakan pagi ini dengan termangu. Setidaknya seperti itulah yang aku tangkap
dari hembusan angin dan kicauan burung-burung itu. Hem… indah sekali pagi ini. J
Niat sudah bulat, pagi ini aku
ingin berolah raga, olah raga jalan pagi. Sepatu olah raga warna putih dengan
lis merah, ku ambil dari rah sepatu, kaos kaki warna putih menemani sepatu olah
raga yang akan aku kenakan. Ahh iya, tak lupa kaos oblong, sebagai kaos
pengganti serta handuk kecil yang akan digunakan sebagai penyeka keringat tat
kala setelah jalan pagi. Semua perlengkapan tadi, ku masukkan kedalam tas olah
raga. Ku rasa, lengkap sudah perlengkapan yang aku perlukan pagi ini. Dengan
menenteng tas olah raga, aku menuju mobil. Di mobil sudah tersedia minuman
mineral dan kue marie kesukaanku. Oke, siap menuju lokasi jalan pagi.
Bismillah. J
Sesampai dilokasi. Mobil Ku
parkir di salah satu restoran cepat saji. Aku mempersiapkan diri untuk jalan
pagi. Ku kenakan kaos kaki dan sepatu olah raga, mengawali persiapan jalan pagi.
Pemanasan badan dimulai dengan menggerakkan tangan serta kaki. Tangan digerakkan,
ke atas, kesamping, ke kiri dan kanan. Kaki dihentak-hentakkan, jongkok,
berdiri serta lari kecil di tempat. Setelah dirasa cukup, aktivitas jalan pagi di
mulai. Ku telusuri jalan setapak, langkah demi langkah sambil menikmati suasana
sekitar. Pagi ini, banyak yang melakukan aktivitas jalan pagi di sini.
Laki-laki, perempuan, tua, muda, sendiri,
bersama teman ataupun bersama keluarga. Aku berjalan berlawanan arah jarum jam.
Dari parkiran restoran cepat saji, melintasi restoran Jepang hingga restoran
Padang, hem….aroma kare yang sedang dihangatkan menghampiri hidungku, menggugah
selera makan dan menggoda. Tidak, aku harus fokus dengan jalan pagi ku, tak mau
tergoda dengan aroma penggugah selera itu. Satu putaran sudah aku lalui. Aku
lihat jam tanganku, ternyata aku berjalan satu putaran memerlukan waktu Lima
Belas Menit. Pada putaran ke dua, aku berjumpa dengan seorang Bapak dan
berjalan bersama ku. Sambil berjalan kami ngobrol. Ternyata Pak Agus, biasa dia
di sapa, rutin jalan pagi di sini setiap Sabtu dan Minggu. Tak terasa, berjalan
sambil ngobrol dengan pak Agus, aku menyelesaikan lima putaran dalam waktu satu
jam. Pada putaran berikutnya, ku perlambat ayunan langka, untuk mengakhiri
jalan pagi, olah raga yang membuatku menjadi segar, menjadi bugar. J
Cukup jalan pagi kali ini. Sambil
melangkah perlahan, menghela nafas panjang, kurentangkan kedua tanganku. Berulang
kali ku lakukan hingga nafasku berangsur-angsur melambat, tidak terengah-engah.
Aku ambil handuk kecil dari tasku, untuk menyeka keringat yang keluar
bercucuran. Kuteguk air mineral. Terasa
nikmat, saat air membasahi kerongkonganku. Cleguk…cleguk…cleguk, satu gelas air
habis ku minum. J
Alhamdulillah, sangat melegakan. Terima kasih
ya Allah atas karunia-Mu sehingga aku dapat jalan pagi dan menikmati cerahnya
pagi ini. J